Label Made In Indonesia Vs Made In China

Label Made In Indonesia Vs Made In China – Mengutip dari portal berita Tribunnews.com yang berjudul Ahok Yakin Bisa Geser Barang ‘Made in China’.

Lucunya, para produsen dalam negeri tak mampu bersaing dengan mereka. Alhasil, masyarakat lebih kenal dan gemar menggunakan barang-barang Made in China ketimbang produk dalam negeri. Keadaan ini sungguh memprihatinkan. Apalagi Indonesia punya SDM dan alat-alat produksi yang sebenarnya tak kalah modern dengan perusahaan-perusahaan dari Negara Tirai Bambu itu. Produk China kini dengan mudah bisa ditemukan di Tanah Air. Mulai baju hingga gadget China dewasa ini makin berserakan di Indonesia.

Kalau menurut saya sebenarnya banyak kok pruduk-produk made in indonesia cuma masih kalah pamor sama made in china, misalnya saja produk mainan anak-anak, belum tentu juga itu bikinan china, bisa jadi itu bikinan lokal, cuma sama pembuatnya memang sengaja di buat label made in china, karena mereka tahu orang indonesia itu cendrung gengsi kalau pakai produk made in indonesia, contohnya adalah pabrik sepeda di ngunut tulungagung, asli bikinan orang tulungagung, tapi di sepedanya di tulis made in china, fenomena ini sudah ada sejak jaman ro’, mungkin masih ingat sepeda jengki, jika ada orang yang jual sepeda jengki yang pertama kali di tanyakan adalah “kuwi sepeda RRT opo uduk ?” nek sepeda jowo, orang tulungagung nyebutnya “sepeda unto” pertanyaannya pun juga sama. so……

Contoh lain misalnya perlengkapan TNI juga dari Ngunut Tulungagung, Marmer besuki, malah uda mendunia, cuman nama merknya dibikin sok barat biar nilai daya jualnya lebih wah dan glamour…. haran juga orang indonesia ini PRIDE nya besar banget. Padahal orang luar sendiri bangga pakai produk indonesia, eh orang indonesia sendiri malah gengsi pakai produk lokal dan mengatasnamakan buatan lokal, peluang itulah yang sering dimanfaatkan pengusaha lokal maupun asing, contohnya ponsel, berbagai macam merek di gelontorkan di indonesia dengan alasan ini ponsel lokal, lokal dari irak apa, seharusnya kalau buatan lokal kenapa nggak di kasih label made in indonesia, contoh itu pengusaha timur tengah, mereka banyak menggunakan produk-produk indonesia, contohnya sajadah, karpet, tak sedikit yang made in indonesia sebenarnya, para pengusaha timur tengah pesan ke indonesia kosongan alias belum ada label, sampai disana pihak perusahaan tinggal bikin label made in negara sana, so, dari indonesia kembali lagi ke indonesia, dengan sangat bangganya orang indonesia, ini loh tak bawain sajadah teko arab, sajadah gaean arab”

Kalau kita mau mencermati banyak banyak kok produk-produk indonesia yang sudah Go International, contohnya adalah Parfum Casablanca, Essenza, Paseo, Silver Queen, Sophie Martin, L E A, POLYTRON, Edward Forrer, The Executive, Broco, Terry Palmer, Buccheri, Excelso, California Fried Chicken, Gajah Tunggal, SOUR SALLY, RADIX Guitar, EIGER, Tomkins, J.CO Donuts and Coffe, Maspion, Polygon, Magno, hoka hoka bento, Hypermat, dan masih banyak lagi yang lain. 

Dari kesemua brand lokal yang saya sebutkan di atas, nama menggunakan bahasa Asing, pertanyaannya adalah, dari semua nama brand itu kira-kira ada nggak yang ada labelnya MADE IN INDONESIA ?

Sebenarnya sih tergantung produsennya juga, berani nggak memakai label made in indonesia meski nama brandnya kebarat2an, inggris itukan bahasa international, jadi nggak masalah brand dengan nama barat yang penting label pembuat made in indonesia, sehingga orang tahu kalau itu produk buatan indonesia, gimana orang bisa tahu coba kalau itu produk indonesia kalau tidak di ceritakan sejarahnya, paling tidak dengan memberi label MADE IN INDONESIA setidaknya tanpa perlu dijelaskan pun orang sudah dapat mengerti produk yang di gunakan itu bikinan Indonesia. Tapi ya begitulah orang indonesia banyak gengsinya sedangkan prestasinya gak dihargai. cuman ngomong rasa nasionalis tinggi, cinta tanah air tapi perilakunya jauh.

Semoga artikel ini dapat menginspirasi kita untuk lebih mencintai Produk-produk Indonesia.




Label Made In Indonesia Vs Made In China